Terletak strategis di jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Purworejo, Desa Prembun memantapkan posisinya sebagai pusat pemerintahan dan motor penggerak ekonomi di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Berjarak sekitar 21 kilometer di sebelah timur dari pusat kota Kebumen, desa ini bukan hanya sekadar pusat administratif, melainkan sebuah wilayah dinamis yang memadukan jejak sejarah kolonial dengan geliat pembangunan modern. Keberadaan fasilitas publik yang lengkap, pasar tradisional yang hidup, serta Stasiun Prembun yang ikonik menjadikan desa ini sebagai denyut nadi utama bagi belasan desa lain di sekitarnya.

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Prembun menjadi barometer kemajuan wilayah. Statusnya sebagai Desa Maju berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) menunjukkan keberhasilan pemerintah desa dalam mengelola potensi dan sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan aksesibilitas tinggi dan infrastruktur yang terus berkembang, Desa Prembun memegang peranan krusial dalam peta pembangunan Kabupaten Kebumen, khususnya di wilayah timur yang berbatasan langsung dengan provinsi tetangga.

Wilayah dan Demografi

Desa Prembun secara geografis terletak pada bentang alam dataran rendah yang subur. Topografi ini mendukung pemanfaatan lahan untuk permukiman padat serta kegiatan ekonomi seperti perdagangan dan jasa. Secara administratif, batas-batas wilayah Desa Prembun telah ditetapkan secara resmi melalui Peraturan Bupati Kebumen Nomor 63 Tahun 2023 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Kecamatan Prembun, yang memberikan kepastian hukum dan kejelasan tata ruang wilayah.

Berdasarkan data yang dirilis dalam Rencana Strategis Kecamatan Prembun, pada tahun 2021 jumlah penduduk Desa Prembun tercatat sebanyak 4.156 jiwa. Rinciannya terdiri dari 1.928 penduduk laki-laki dan 2.228 penduduk perempuan. Angka ini menjadikan Desa Prembun sebagai salah satu desa dengan populasi terpadat di kecamatannya, merefleksikan perannya sebagai pusat kegiatan yang menarik penduduk untuk menetap dan mencari penghidupan. Kepadatan penduduk yang tinggi ini menuntut tata kelola lingkungan dan layanan publik yang efisien dari pemerintah desa.

Batas-batas administratif Desa Prembun meliputi:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tersobo

• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kabekelan

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tunggalroso

• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bagung

Penetapan batas yang jelas ini menjadi fondasi penting bagi perencanaan pembangunan infrastruktur, pengelolaan sumber daya, serta administrasi kependudukan yang akurat dan terarah.

Sejarah dan Warisan Budaya

Jejak sejarah Desa Prembun tidak dapat dipisahkan dari era kolonial Belanda, terutama dengan berdirinya sebuah pabrik gula (Suikerfabriek) di masa lampau. Meskipun bangunan utama pabrik sudah tidak bersisa, warisannya masih dapat dirasakan melalui beberapa bangunan kuno dan infrastruktur pendukungnya, seperti Stasiun Prembun. Pabrik gula ini pada masanya merupakan pusat industri yang signifikan, menggerakkan roda ekonomi lokal dan menyerap banyak tenaga kerja dari desa-desa sekitar.

Stasiun Prembun, yang dibangun untuk melayani pengangkutan hasil bumi dari pabrik gula, kini menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Bangunan stasiun yang masih mempertahankan arsitektur asli era Belanda ini ditetapkan sebagai cagar budaya. Fungsinya saat ini lebih sebagai stasiun persilangan dan penyusulan kereta api, bukan untuk menaik-turunkan penumpang. Keberadaan stasiun ini menjadi pengingat akan pentingnya Prembun dalam jaringan transportasi dan ekonomi sejak zaman dahulu.

Selain itu, Prembun juga mencatatkan sejarah perjuangan pada masa Agresi Militer Belanda II. Banyak catatan menyebutkan bahwa wilayah ini menjadi salah satu basis perlawanan para pejuang kemerdekaan, di mana gedung-gedung peninggalan kolonial sempat dijadikan markas oleh pasukan Belanda, yang kemudian memicu berbagai pertempuran heroik. Warisan sejarah ini membentuk karakter masyarakat Prembun yang tangguh dan dinamis.

Pemerintahan dan Layanan Publik

Sebagai pusat pemerintahan kecamatan, tata kelola di Desa Prembun berjalan secara aktif dan transparan. Kantor Desa Prembun yang beralamat di Jalan Telasih RT 02 RW 03, Dukuh Kemayatan, menjadi pusat pelayanan administrasi bagi ribuan warganya. Pemerintah desa, yang didukung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), secara konsisten menjalankan program-program yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Informasi mengenai kegiatan desa dapat diakses publik melalui situs web resmi desa, yang menunjukkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas.

Berbagai program pembangunan telah berhasil dilaksanakan, salah satunya yakni peresmian Gedung Serbaguna Desa Prembun pada pertengahan tahun 2025. Fasilitas ini dibangun untuk menjadi pusat kegiatan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Inisiatif lain seperti pembentukan Koperasi Desa Merah Putih menunjukkan upaya pemerintah desa dalam memberdayakan ekonomi warga secara kolektif. Di bidang sosial, program seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita menjadi bukti kepedulian pemerintah terhadap isu kesehatan dan penanganan stunting.

Lokasi kantor pemerintahan kecamatan, Polsek Prembun, dan Koramil Prembun yang berada di wilayah Desa Prembun semakin mengukuhkan statusnya sebagai pusat keamanan dan ketertiban. Keberadaan lembaga-lembaga ini memberikan rasa aman dan kemudahan akses layanan bagi masyarakat di seluruh penjuru kecamatan.

Perekonomian dan Potensi Lokal

Perekonomian Desa Prembun berdenyut kencang ditopang oleh tiga pilar utama: perdagangan, jasa, dan industri skala kecil atau UMKM. Jantung aktivitas perdagangan berada di Pasar Prembun, sebuah pasar tradisional yang ramai dan menjadi rujukan utama bagi warga Kecamatan Prembun dan sekitarnya. Pasar ini tidak hanya memperjualbelikan kebutuhan pokok dan hasil bumi lokal, tetapi juga menjadi etalase bagi produk-produk UMKM. Keberadaannya menjadi magnet ekonomi yang menciptakan lapangan kerja, mulai dari pedagang, pemasok, hingga penyedia jasa transportasi.

Keberadaan lembaga keuangan seperti unit PT BPR BKK Kebumen (Perseroda) di Prembun turut mendorong pertumbuhan UMKM dengan menyediakan akses permodalan yang terjangkau. Hal ini membantu para pelaku usaha mikro dan kecil untuk berkembang, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Sektor jasa juga tumbuh subur, didorong oleh lokasi desa yang strategis di jalur lintas provinsi. Berbagai toko, warung makan, bengkel, dan penyedia jasa lainnya berjejer di sepanjang jalan utama, melayani tidak hanya warga lokal tetapi juga para pelintas. Sementara itu, sektor pertanian meskipun tidak mendominasi lahan di pusat desa, tetap memberikan kontribusi melalui hasil bumi dari area persawahan di sekitarnya yang kemudian didistribusikan melalui pasar lokal. Kombinasi antara perdagangan yang dinamis, jasa yang berkembang, dan UMKM yang berdaya saing menjadikan Desa Prembun sebagai pusat ekonomi yang tangguh.

Pendidikan dan Infrastruktur

Sebagai pusat kecamatan, Desa Prembun memiliki fasilitas pendidikan yang paling lengkap dibandingkan desa-desa lain di sekitarnya. Ketersediaan lembaga pendidikan dari jenjang usia dini hingga menengah menjadi daya tarik bagi warga dari berbagai desa untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sini. Beberapa institusi pendidikan penting yang berlokasi di Desa Prembun antara lain SD Negeri 1 Prembun, SD Negeri 3 Prembun, dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 7 Kebumen. Berdasarkan data, Desa Prembun memiliki 1 fasilitas PAUD/KB, 3 Taman Kanak-Kanak/RA, 6 Sekolah Dasar/MI, 3 Sekolah Menengah Pertama/MTs, dan 1 Sekolah Menengah Atas/Kejuruan.

Infrastruktur jalan di dalam desa umumnya dalam kondisi baik, dengan jalan utama yang terhubung langsung ke jalan raya provinsi. Jaringan listrik dan telekomunikasi juga telah menjangkau seluruh wilayah desa, mendukung aktivitas digital baik untuk pendidikan maupun ekonomi. Pemerintah desa, bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dasar seperti drainase dan pengelolaan sampah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman di tengah kepadatan penduduk. Pembangunan Gedung Serbaguna menjadi contoh terbaru dari upaya pemenuhan kebutuhan infrastruktur sosial yang representatif bagi warga.